
A. Kautilya, seorang diplomat kawakan India Kuno
dalam bukunya Arthasastra mengemukakan
- acquisition (perolehan)
- preservation (pemeliharaan)
- augmentation (penambahan)
- distribution (pembagian yang adil)
- pencapaian siddhi (kebahagaian)
Selain tujuan-tujuan tersebut Kautilya mengemukakan bahwa tujuan utama diplomasi adalah untuk menjamin kepentingan (keuntungan) maksimum negara sendiri, dengan pemeliharaan keamanan sebagai kepentingan utamanya. Namun demikian kepentingan lainnya tetap menjadi perhatian seperti ekonomi, perdagangan, perlindungan warga negara, mengembangkan budaya dan ideologi, peningkatan prestise nasional serta memperoleh persahabatan dengan negara lain. Tujuan-tujuan diplomasi yang dikemukakan oleh Kautilya sangat bernilai Realisme dimana keamanan negara menjadi prioritas dan tolak ukur keamanan suatu negara. Pemikiran ini yang mungkin memunculkan pemikiran-pemikiran lain seperti Hans J. Morgenthau,
B. Soeharto
Pelaksanaan politik luar negeri harus ditunjukkan
kepada kepentingan dan tujuan nasional.
C. WW. Kulski (International Politic in Revolutionary
Age)
Berusaha untuk menacapai tujuan nasional dengan
damai yaitu dengan melakukan perundingan-
perundingan dengan negara lain.
D. S.L.Roy mengemukakan dua jenis tujuan
Diplomasi, yaitu :
- Tujuan Utama : Mencapai tujuan nasional atau memajukan kepentingan nasional
- Tujuan Khusus, meliputi :
-Politik, yaitu : mewujudkan integritas dankebebasan politik, membujuk negara lain untukbertindak sesuai dengan keinginan kita sertamencapai tujuan dengan cara damai.-Ekonomi : mencapai perolehan ekonomi demikepentingan bangsa.-Budaya : mempengaruhi pendapat umum negaralain lain dengan metode budaya.-Ideologi : Memasukan negara lain ke dalamideologi negara sendiri, melestarikan sistempolitik, ekonomi dan sosial budaya negara,menyebarkan sistem dan menghalangi sistem.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar