Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum memastikannya sebagai meteorit. Ini karena materinya berbeda dengan meteorit yang lazim.
"Benda yang ditemukan di TKP berupa lelehan dan menyala waktu jatuh. Baru sekali ini terjadi seperti itu," kata peneliti Lapan, Thomas Djamaludin.
Lapan juga mendapat informasi dari masyarakat sekitar yang menyaksikan, benda itu meluncur ke Bumi dengan mengeluarkan cahaya seperti sedang terbakar. Cahaya itu, kata Djamal, terlihat oleh masyarakat yang berada lokasi yang cukup jauh.
"Dari kesaksian masyarakat, waktu meluncur jatuh, benda itu bisa dilihat dari masyarakat yang berada tiga kilometer dari TKP," kata dia.
Menurut Djamal, selama ini meteorit yang ditemukan jatuh ke bumi tidak ada yang berupa lelehan, biasanya dalam bentuk padat atau es.
"Kalau itu meteorit, yang umum selama ini adalah dalam bentuk besi, batuan, campuran antara besi dan batuan, dan yang paling jarang adalah es," kata dia. "Meteorit dalam bentuk es ini sangat jarang karena sudah mencair sebelum sampai ke bumi."
Sehingga, kata dia, Lapan belum dapat menyimpulkan apakah benda yang jatuh di Cirebon itu memang meteor. Lapan, kata Djamal, masih butuh waktu untuk meneliti unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. "Perlu dianalisis lebih jauh komposisi kimianya untuk mengetahui objek itu apa dan dari mana," kata dia.
Di lokasi, benda jatuh dari langit itu membentuk lubang berdiameter sekitar satu meter dan menimbulkan bau belerang yang menyengat. Benda itu meleleh begitu menghujam tanah, dan menimbulkan suara bergemuruh.
sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/172169-benda-jatuh-di-cirebon-meteor-jenis-baru-
Jangan Lupa klik saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar